Metode
identifikasi bakteri secara garis besar dapat dibagi menjadi teknik (1) genotipik
yang berdasarkan pada profil materi genetik suatu organisme (utamanya DNA) dan (2)
teknik fenotipik yang berdasarkan pada profil sifat metabolik maupun
beberapa aspek komposisi kimianya. Sebelum
berkembangnya teknik biologi molekuler, mikrobia dikarakterisasi berdasarkan
sifat morfologi, fisiologi, dan koloninya. Biotyping,
serotyping, bacteriocin typing, phage
typing, pola kerentanan terhadap anti mikrobia, dan metode berbasis protein
lainnya merupakan contoh metode fenotipik yang umumnya digunakan (Fakruddin,
2013).
Sunday, March 20, 2016
LAPORAN PRAKTIKUM SPT II “ JARINGAN ANGKUT “
BAB I
PENDAHULUAN
Pada tumbuhan berpembuluh, pengangkutan air serta garam-garam mineral maupun hasil fotosintesis dilakukan oleh jaringan pembuluh atau jaringan angkut yang terdiri dari dua kelompok sel yang memiliki asal yang sama. Namun kedua pembuluh angkut tersebut berbeda bentuk, struktur dinding dan isi selnya (Savitri, 2008).
Jaringan pengangkut merupakan jaringan yang khusus, yang kegunaanya bagi tumbuh-tumbuhan sebagai jaringan untuk mengangkut zat-zat mineral (zat-zat hara dan air) yang diserap oleh akar dari tanah atau zat-zat makanan yang telah dihasilkan pada daun untuk disalurkan ke bagian-bagian lain untuk hidup dan berkembang (Hidayat, 1995).
LAPORAN PRAKTIKUM SPT II KOLENKIM DAN SKLERENKIM
BAB I
PENDAHULUAN
Jaringan adalah sekumpulan
sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama. Jaringan pada tumbuhan dan hewan
berbeda. Sekumpulan jaringan akan membentuk organ. Cabang ilmu biologi yang
mempelajari jaringan adalah histologi. Sedangkan cabang ilmu biologi yang mempelajari jaringan dalam
hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi. Jaringan pada tubuh
tumbuhan dikelompokkan berdasarkan
tempatnya dalam tumbuhan, tipe sel, fungsi, asal-usul, dan tahap
perkembangannya.
LAPORAN PRAKTIKUM SPT II PARENKIM
BAB I
PENDAHULUAN
Jaringan parenkim merupakan bagian utama sistem jaringan dasar dan terdapat pada berbagai organ sebagai jaringan yang berkesinambungan seperti pada korteks dan empulur batang, korteks akar, jaringan dasar pada tangkai daun, mesofil daun, bagian buah yang berdaging, serta dalam jaringan pembuluh (xylem dan floem) (Savitri, 2005).
Pada tubuh primer parenkim berkembang dari jaringan meristem dasar. Disamping itu ada pula parenkim yang menjadi bagian dari jaringan pembuluh dan berkembang dari prokambium, pada tubuh sekunder parenkim berkembang dari kambium pembuluh serta kambium gabus (felogen) (Savitri, 2005).
Tuesday, March 8, 2016
ENZIM
(MINI RISET) Pengaruh Pemberian Pupuk SP-36 Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Pada Fase Vegetatif.
ABSTRAK
Khoiri, A. Nuruddin. 2013. Pengaruh Pemberian Pupuk SP-36 Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Kacang
Tanah (Arachis hypogaea L.) Pada Fase
Vegetatif. Mini riset. Jurusan Biologi
Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri ( UIN ) Malang.
Pembimbing : Kholifah Holil, M.Si,
Ainun
Nikmati Laily, M.Si, dr. Nur Laily Susanti, M.Ked.
Keyword
: Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.),
Pertumbuhan tanaman Arachis hypogaea L., Pupuk
SP-36, Konsentrasi pupuk SP-36.
Tuesday, March 1, 2016
LAPORAN PRAKTIKUM SPT II : SEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anatomi mengenai struktur tumbuhan
melibatkan satuan fungsi organik
terkecil dalam tumbuhan itu sendiri yaitu sel. Sel
tumbuhan dibatasi oleh dinding sel yang didalamnya terdapat tempat
berlangsungnya reaksi kimia yang diperlukan untuk kehidupan sel. Pengamatan
tentang sel hanya dapat terlihat menggunakan mikroskop. Dalam hal ini,
mempelajari ukuran dan bentuk sel merupakan hal penting, namun tanpa memahami
isi dari sel (unit sel) serta hubungannya dengan sel-sel lain yang melapisinya
tidak akan didapat pengetahuan yang mendalam tentang sel itu sendiri (Hidayat,
1995).
Sel tumbuhan mempunyai bentuk, ukuran
dan struktur yang bervariasi dan sangat rumit. Walaupun demikian, semua
mempunyai persamaan dalam beberapa segi dasar. Tumbuhan dan hewan merupakan
organisme yang tubuhnya tersusun oleh sel-sel. Sel tumbuhan dan sel hewan merupakan
variasi dari satu tipe unit dasar atau satuan struktur. Hal ini menjadi dasar
teori tentang sel yang dikemukakan oleh Schwann dan Schleiden pada tahun 1838.
berdasarkan konsep tersebut, sel merupakan kesatuan struktur dan fungsi
organisme hidup karena sel mempunyai kesamaan dalam hal pola susunan
metabolisme dan makromolekul.
Subscribe to:
Comments (Atom)
Machine Learning dalam Biologi dan Bioinformatika: Masa Depan Analisis Data Hayati
Machine Learning dalam Biologi dan Bioinformatika: Masa Depan Analisis Data Hayati Pendahuluan: Revolusi Digital di Dunia Biologi Beberapa d...
-
Gambar 1. Omics Dizaman modern ini, penelitian-penelitian yang berbasis omics atau Omics-Era muncul secara besar-besaran. sehingga tak...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mikrobia (meliputi virus, archae, bakteri, jamur, dan protozoa, dapat dikatakan sebag...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tumbuhan berpembuluh, pengangkutan air serta garam-garam mineral maupun hasil fotosint...
