MAKALAH TAKSONOMI VERTEBRATA
“MAMALIA II: KARNIVORA”
Untuk memenuhi tugas mata
kuliah Taksonomi Vertebrata
Dosen Pengampu: Mujahidin
Ahmad, M. Sc.
OLEH :
Kelas Biologi A (Kelompok
5)
1.
Ahmad
Nuruddin Khoiri (12620029)
2.
Ruly
Puspa Rini (12620030)
3.
Nadia
Anisah Tahani (12620031)
4.
Vikki
Ainuzzakki (12620032)
5.
Fitri
Yusri Eka Putri (12620033)
6.
Ida
Alfiah (12620034)
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah “MAMALIA II:
KARNIVORA” ini dengan tepat waktu.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. H. Mudjia Rahardja,
M.Si., selaku rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
2.
Bapak Mujahidin Ahmad, M. Sc.,
selaku dosen pengampu yang telah memberikan pengarahan kepada kami, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
3.
Rekan-rekan kami di kelas Biologi A
angkatan ’12 yang telah bersedia memberikan kritik, saran, serta pendapat
kepada kami, sehingga wawasan dan referensi kami menjadi lebih baik dan
akhirnya dapat menyelesaikan laporan hasil diskusi ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa dalam laporan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun agar nantinya makalah ini dapat memberi manfaat
secara umum kepada pembaca dan kepada kami pada khususnya.
Penyusun,
Maret,
2014
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Mamalia secara garis besar adalah sekelompok
organisme yang bertulang belakang, berdarah panas dan menyusui atau memiliki
kelenjar mamae. Mamal memiliki karakter struktural yang membedakan dari
kehidupan vertebrata lain (Sukiya, 2005).
Karnivora merupakan pemakan daging, biasanya
menjadi konsumen sekunder atau tersier (Rifai, 2004).
Karnivora
adalah suatu golongan hewan pemakan daging yang merupakan suatu ordo atau
bangsa Mamalia dan bagian dari komponen konsumen ekosistem (www.pengertianahli.com, 2013).
Artinya:
“Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari
air, Maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan
sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan
empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, Sesungguhnya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu.” (Qs.An Nur :45).
Ayat
diatas menjelaskan bahwa Allah menciptakan hewan dengan bermacam-macam bentuk
dan dengan bermacam-macam karakter. Macam-macam karakter tersebut dapat
digunakan untuk membagi hewan-hewan yang terdapat di muka bumi ini
dalamtingkatan yang berbeda-beda.
Tingkatan
tertinggi pada kingdom animalia tersebut adalah mamalia. Pada umumnya, semua
jenis mamalia memiliki rambut yang menutupi tubuhnya. Jumlah rambut tersebut
berbeda-beda antara spesies yang satu dengan yang lain. Ada spesies yang
seluruh tubuhnya ditutupi oleh rambut dan ada pula spesies yang hanya memiliki
rambut di tempat-tempat tertentu pada bagian tubuhnya. Mamalia merupakan hewan
yang bersifat homoioterm atau sering disebut hewan berdarah panas. Hal
ini dikarenakan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Seperti telah dikatakan sebelumnya bahwa mamalia merupakan tingkatan
tertinggi pada kerajaan hewan. Hal ini mengakibatkan segala proses yang
dilakukan oleh mamalia lebih tinggi daripada jenis animalia lainnya. Mulai dari
sistem pencernaan, pernafasan, peredaran darah, urogenital, hingga sistem
syarafnya. Mamalia memiliki 14 ordo utama yang paling banyak ditemui, dan dalam
makalah ini akan di bahas ordo karnivora, tentang karakteristik, cara hidup, dan habitat dari ordo
karnivora beserta peranannya dalam ekosistem untuk menambah wawasan mengenai
makhluk Tuhan.
Kucing
(Felis
silvestris-catus) adalah sejenis karnivora. Kata "kucing" biasanya merujuk kepada
"kucing" yang telah dijinakkan, tetapi bisa juga merujuk kepada
"kucing raksasa" seperti singa, harimau, macan dan sebagainya. Dalam makalah ini
penyusun akan lebih banyak menuangkan pengetahuan-pengetahuan lebih mengenai
kucing. Oleh karena selain ia merupakan jenis hewan karnivora yang sering dan
mudah untuk dijumpai dan diamati, karakteristik dari kucing juga dirasa cukup
dapat mewakili penjelasan dari hewan karnivora yang lain seperti harimau,
macan, dan lain sebagainya.
1.2.RUMUSAN MASALAH
Rumusan
masalah dalam makalah ini antara lain adalah:
1. Apa
definisi dan karakteristik secara umum dari Mamalia dan Karnivora?
2. Bagaimana
klasifikasi dari kucing (Felis silvestris catus) sebagai
hewan sejenis karnivora?
3. Bagaimana
morfologi dan anatomi dari Kuncing (Felis silvestris catus)?
4. Bagaimana peranan Kucing (Felis silvestris catus) dan karnivora jenis lain didalam ekosistem?
1.3.TUJUAN
Tujuan
dalam makalah ini antara lain adalah:
1. Apa
definisi dan karakteristik secara umum dari Mamalia dan Karnivora?
2. Bagaimana
klasifikasi dari kucing (Felis silvestris catus) sebagai
hewan sejenis karnivora?
3. Bagaimana
morfologi dan anatomi dari Kuncing (Felis silvestris catus)?
4. Bagaimana peranan Kucing (Felis silvestris catus) dan karnivora jenis lain didalam ekosistem?
BAB II
ISI
2.1.DEFINISI DAN KARAKTERISTIK MAMALIA DAN KARNIVORA
2.1.1.MAMALIA
2.1.1.1.DEFINISI MAMALIA
Mamalia merupakan
hewan vertebrata yang muncul pada zaman mesosoikum dan saat ini mendiami
seluruh relung muka bumi mulai dari daratan, lautan, sepanjang pantai, danau,
sungai, bawah tanah, pohon dan bahkan di udara yang tersebar mulai dari daerah
kutub sampai daerah tropis (Sukiya, 2005).
2.1.1.2.KARAKTERISTIK MAMALIA
Sebutan mamalia
sendiri berasal dari keberadaan glandula ( kelenjar ) mamae pada tubuh mereka
yang berfungsi sebagai penyuplai susu sebagai sumber makanan anaknya. Seperti
yang telah diketahui bahwa mamalia betina menyusui anaknya dengan memanfaatkan
keberadaan kelenjar tersebut. Walaupun mamalia jantan tidak menyusui anaknya,
bukan berarti mereka tidak memiliki kelenjar mamae. Semua mamalia memiliki
kelenjar mamae, tetapi pada mamalia jantan kelenjar ini tidaklah berfungsi
sebagaimana pada mamalia betina. Sebagaimana yang telah Allah jelaskan dalam
firmannya pada Qs. Al Mu’minun ayat 21 :
Dan
Sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat
pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu dari air susu yang
ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat
faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian daripadanya kamu makan (Qs.Al
Mu’minun :21 ).
Mamalia bersifat endothermis karena memiliki pusat
pengatur panas tubuh (homoiothermous) (Sukiya, 2005).
Ciri-ciri umum mamalia diantaranya adalah:
1. Tubuh umumnya tertutup rambut, kulit berkelenjar.
2.
Pada betina terdapat
kelenjar mammae (glandula mammae) yang tumbuh baik.
3.
Craniumdengandua occipital condyle, mulutumumnyabergigi.
4.
Diagfragma yang menventilasi
paru-paru.
5.
Mempunyai kantung amniotik.
6.
Gigi umumnya terbagi menjadi empat
tipe yaitu gigi seri, gigi taring, gigi premolar, dan gigi molar.
7.
Lubangtelingaluarumumnyamemilikidauntelinga yang kenyal.
8.
Kolumna
vertebralis dengan linia wilayah yaitu : serviks, toraks, sakral dan
caudal.
9.
Mempunyai
empat anggota gerak kecuali golongan cetacean.
10. Jantung ada empat ruang.
11. Respirasihanyadengan paru-paru.
12. Terdapatduabelaspasangsarafkranialis.
13. Suhutubuhendotermis(homoiotermis).
14. Jantandenganorgankopulasi(penis),
fertilisasiinternal.
Ciri-ciri
khusus mamalia :
1.
Beberapa jenis mamalia mempunyai
kelenjar lain misalnya kelenjar bau dan kelenjar pipi.
2.
Memiliki kantung pada mamalia
marsupialia.
3.
Memiliki alat gerak yang berupa dua
pasang tungkai, sepasang tungkai belakang dan sepasang tangan, atau sepasang
tungkai depan yang menyerupai sirip, atau alat gerak yang menyerupai sayap.
4.
Anggota gerak depan dapat
bermodifikasi untuk berlari, menggali lubang, berenang, dan terbang.
5.
Pada jari-jarinya terdapat kuku,
cakar, atau tracak.Pada kulit terdapat banyak kelenjar minyak dan kelenjar
keringat.
2.1.1.3.KLASIFIKASI MAMALIA
Klasifikasi
Mamalia
memiliki 14 ordo utama yang paling banyak ditemui, yaitu;
1. Ordo Monotremata
2. Ordo Marsupilia
3. Ordo
Artidoctyla.
4. Ordo
Carnivora
5. Ordo
Cetacea
6. Ordo
Chiroptera
7. Ordo
Edentata
8. Ordo
Insectivora
9. Ordo
Lagomorpha
10. Ordo Perissodactyla
11. Ordo Primata
12. Ordo Proboscidea
13. Ordo Rodentia
14. Ordo Sirenia
2.1.2.KARNIVORA
2.1.2.1.DEFINISI KARNIVORA
Karnivora merupakan sebutan untuk
hewan pemakan daging, biasanya ia juga merupakan pemakan serangga (Sukiya, 2005). Karnivora adalah
jenis predator yang bertahan dengan memakan daging hewan lain. Predator
dirancang khusus untuk berburu, membunuh dan mengkonsumsi mangsanya karena
adaptasi fisik dan perilaku mereka. Karnivora juga spesies yang sangat penting
dalam ekosistem karena mereka menjaga populasi hewan lain dalam kontrol dan
menjaga lingkungan yang seimbang (Anonim, 2013).
2.1.2.2.KARAKTERISTIK KARNIVORA
Sama halnya dengan jenis hewan mamalia lain, karnivora memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dengan yang lain. Diantaranya dapat dilihat dari adaptasi fisik karnivora yang terjadi. Karnivora memiliki beberapa adaptasi fisik yang memungkinkan mereka untuk menjadi pemburu yang efektif dan konsumen. Karnivora memiliki mata yang khusus dirancang untuk berburu. Mata karnivora yang terletak di bagian depan kepala mereka, yang memungkinkan mereka untuk memiliki memandang jauh. Memandang jauh penting untuk berburu karena memungkinkan karnivora untuk menentukan seberapa jauh mangsanya dan juga seberapa cepat mangsa bergerak (Anonim, 2013).
Adaptasi
besar lain yang telah mengembangkan karnivora adalah mulut yang efektif, dengan
rahang dan gigi yang kuat yang dirancang dengan baik. Kebanyakan karnivora
memiliki rahang yang sangat kuat, yang memungkinkan bagi mereka untuk menggigit
dan menahan mangsa yang besar, dan kuat. Adaptasi ini membuat karnivora
pemburu lebih berhasil karena mereka lebih cenderung untuk menangkap dan
membunuh mangsanya (Anonim, 2013).
Tidak
seperti herbivora, juga dikenal sebagai pemakan tumbuhan, yang memiliki gigi
yang dirancang untuk tumbuhan, karnivora memiliki gigi yang lebih khusus yang
dirancang untuk merobek daging dari mangsanya. Karnivora memiliki gigi gigi
seri dan taring yang tajam untuk menggigit dan merobek daging. Gigi premolar
dan molar karnivora terutama untuk mengunyah, tetapi juga lebih tajam dari gigi
premolar dan molar ditemukan pada herbivora (Anonim, 2013).
2.2.KUCING (Felis silvestris catus)
2.2.1.DEFINISI KUCING (Felis silvestris catus)
Kucing (Felis silvestris catus) adalah sejenis karnivora. Kata "kucing" biasanya merujuk kepada
"kucing" yang telah dijinakkan, tetapi bisa juga merujuk kepada
"kucing besar" seperti singa, harimau, dan macan.
2.2.2.KLASIFIKASI KUCING (Felis silvestris catus)
Klasifikasi kucing (Felis silvestris catus):
Kingdom Animalia
Filum Chordata
Kelas Mamalia
Ordo Karnivora
Filum Felidae
Genus Felis
Spesies Felis
silvestris catus
2.2.3.MACAM-MACAM KUCING (Felis silvestris catus)
Felis adalah genus kucing dalam
famili Felidae, termasuk kucing domestik dan kucing liar. Spesies liar tersebar
secara luas di seluruh Eropa, Asia Selatan
dan Tengah, juga Afrika. Kucing domestik telah diperkenalkan di
seluruh dunia (Sunquist, Mel, & Fiona, 2002).
Anggota genus Felis semuanya kucing kecil, dengan kemiripan yang banyak atau
kurang dengan kucing domestik. Spesies terkecil adalah kucing pasir, yang
panjangnya mungkin kurang dari 40 cm, sedangkan yang terbesar adalah kucing
hutan, yang dapat mencapai 94 cm.Mereka mendiami berbagai habitat yang berbeda,
dari rawa sampai gurun, dan umumnya memakan tikus kecil, mereka juga memakan burung dan dan hewan kecil lainnya, tergantung pada lingkungan
lokal mereka (Sunquist, Mel, & Fiona, 2002).
Penelitian
genetik menunjukkan bahwa genus Felis
pertama kali berevolusi sekitar delapan sampai sepuluh juta tahun lalu, mungkin
di wilayah Mediterania Genus Felis saat ini dianggap terdiri dari enam
spesies hidup, meskipun kucing domestik dan kucing gunung Cina kadang-kadang
dianggap subspesies F. Silvestris (Sunquist, Mel, &
Fiona, 2002).
- Felis chaus (Schreber, 1777) – Kucing Hutan
- Felis margarita (Loche, 1858) – Kucing Pasir
- Felis nigripes (Burchell, 1824) – Kucing Berkaki Hitam
- Felis silvestris (Schreber, 1775) – Kucing Liar
- Felis catus (Linnaeus, 1758) – Kucing Domestic
- Felis bieti (Milne-Edwards, 1892) – Kucing Gunung Cina
- Felis attica (Wagner, 1857) – (punah)
- Felis lunensis (Martelli, 1906) – Kucing Martelli (punah)
2.3.MORFOLOGI KUCING (Felis silvestris catus)
Mempelajari ciri morfologi dari ordo karnivora
ini yaitu kucing, dapat dilihat dari ciri fisik luarnya yaitu memiliki 2 bola
mata, gigi yang terletak pada kedua rahang dan berdeferensiasi sesuai dengan
makanannya, memiliki tulang tempurung kepala, punggung dan ekor yang panjang
yang dapat di gerak-gerakkan, memiliki 4 anggota kaki dengan telapak dan pada
betina nampak puting susu (Boolootian, 1979).
Kucing memiliki kelopak mata ketiga yang disebut membrana niktitans. Kelopak ketiga ini terdiri dari
suatu lapisan tipis yang dapat menutupi mata dan nampak ketika mata kucing
terbuka. Membran ini menutup sebagian ketika kucing sedang sakit. Kadang kucing
yang amat mengantuk atau gembira juga memperlihatkan membran ini (Boolootian, 1979).
Umumnya semua daun telinga kucing tegak. Tidak
seperti pada anjing, kucing dengan telinga terlipat amat jarang ditemukan.
Jenis Scottish Fold adalah salah satu jenis kucing dengan
mutasi genetik yang langka ini. Ketika marah atau takut, daun telinga kucing
jenis ini akan tertekuk ke belakang sementara si kucing mengeluarkan suara
menggeram atau mendesis. Ketika mendengarkan suatu suara, daun telinga kucing
akan bergerak ke arah sumber suara; daun telinga kucing dapat mengarah ke
depan, ke samping, bahkan seolah menoleh ke belakang (Boolootian, 1979).
Kucing memiliki banyak warna dan macam pola. Ciri
fisik ini tidak bergantung pada rasnya yaitu berupa bulu pendek, bulu panjang
dan oriental atau bukan ras khusus semua kucing bertubuhblangsing, mata yang
berbentuk almond, memiliki rambut tubuh yang halus. Gen yang mengatur warna dan
pola pada bulu kucing menentukan penamaan fisik (Boolootian, 1979).
2.4.ANATOMI KUCING (Felis silvestris catus)
2.4.1.SKELETON
Kerangka
kucing berisi tulang yang mirip dengan tulang manusia. Tulang kucing terutama
terdiri dari tulang, dan sebagian kecil tersusun atas tulang rawan. Seperti
dalam ikan, amfibi, reptil, dan burung, te rdapat jugatulang rawan, dan tulang
membran keduanya yang timbul oleh transformasi jaringan ikat. Ketiga, tulang
sesamoid, terjadi pada tendon dari beberapa otot tungkai merupakan aksi yang
termodifikasi (Boolootian, 1979).
Kerangka
aksial terdiri dari tengkorak, tulang
rusuk, tulang dada, dan tulang punggung. Tengkorak terbentuk dari dua tulang
yaitu tulang rawan dan tulang membran jumlah tulang rawan lebih sedikit. Tulang
tengkorak menyatu dan tak terihat pada orang dewasa dan dapat dilihat hanya
dalam embrio. Seperti pada vertebrata lainnya, tulang mendukung tubuh dan
melindungi sumsum tulang belakang. Vertebrata bergerak pada satu sama lain dan
dipisahkan oleh diskus intervertebralis dari fibrocartilage (kecuali dalam
sakrum), mereka terhubung oleh ligamen intervertebralis. Terdapat 7 serviks
(leher) vertebrae; 13 thorax (dada) vertebrae, 13 tulang rusuk yang
diartikulasikan: 7 batang tulang belakang, 3 sacral tulang belakang, yang
menyatu bersama-sama untuk mendukung panggul, dan 16 sampai 20 ekor vertebra ,
yang membentuk sumbu tulang ekor (Boolootian, 1979).
Tulang
rusuk dan tulang dada merupakan kerangka thorax, mereka melindungi organ-organ
vital di wilayah itu dan berperan penting dalam respirasi. Korset dada terdiri
dari 2 skapula, 2 klavikula kecil, dan 2 knoblike proses coracoid. Setiap
setengah dari korset panggul disebut tulang pinggul atau tulang innominate dan
terdiri dari ilium, iskium, dan pubis yang menyatu bersama-sama. Tubuh depan
terdiri dari humerus, radius, ulna, 7 tulang karpal, metakarpal 5, dan 14
falang jari-jari kaki. Hindlimb terdiri dari tulang paha, tibia, fibula, 7
tarsals (tulang pergelangan kaki), 4 metatarsal panjang dan 12 falang (Boolootian, 1979).
2.4.2.SISTEM OTOT
Meskipun
banyak dari otot-otot yang sama dengan yang di vertebrata yang lebih rendah,
mamalia memiliki jumlah yang lebih kecil dari otot dekat vertebratae dan tulang
rusuk dan lebih berkembang dari otot-otot yang terdapat di kepala, leher,
tungkai iklan. Salah satu ciri khas dari mamalia adalah partisi berbentuk
kubah, Diaphgram, yang memisahkan coelom ke dalam rongga thorax anterior, yang
berisi jantung dan paru-paru, dan rongga perut posterior, visera abdomen (Boolootian, 1979).
2.4.3.SISTEM PENCERNAAN
Rongga
mulut terdapat ruang yang menyerupai rangkaian pegunungan melintang pada bagian
anterior, yaitu dari langit-langit yang membantu untuk menahan makanan, ini
bagian dari atap yang memiliki landasan tulang dan dikenal sebagai
langit-langit keras. Bagian posterior terdapat lipatan berdaging, langit-langit
lunak, yang memisahkan mulut dari faring. Pada sisi bagian posterior dari
langit-langit lunak adalah sepasang massa kemerahan kecil jaringan limfoid
disebut amandel dan letak lidah melekat pada dasar mulut. Ada empat pasang
kelenjar ludah, pertama adalah perotids yang terletak di bawah telinga, kedua adalah infraorbitals
terletak di bawah mata, ketiga adalah submaxiilaries terletak di belakang
rahang bawah, dan keempat adalah sublingualas yang terletak disamaping.
Kelenjar ini menuangkan cairan berair dan lendir ke dalam rongga mulut untuk
melembabkan dan sebagian mencerna makanan (Boolootian, 1979).
Kelanjutan
posterior rongga mulut adalah faring. Permukaan faring terdapat pembukaan
pernapasan yang disebut glotis, yang ditutupi oleh lipatan tulang rawan
bilobed, epiglotis ketika terjadi penelanan makanan. Faring mengarah ke bawah
dan menyempit, otot esofagus dan perut. Duodenum berbentuk U terdiri dari usus
kecil panjang beberapa meter yang mengarah ke usus besar (kolon) dan berakhir
di dubur. di persimpangan dari usus kecil dan besar terdapat kantung pendek
yang tidak terlihat, cecum, dilepaskan, tetapi tidak terdapat pada manusia.
Getah dari pankreas dan empedu dari hati kemudian dituangkan ke dalam duodenum
oleh saluran masing-masing (Boolootian, 1979).
2.4.4.SISTEM PEREDARAN DARAH
Sel-sel darah
merah (eritrosit) pada kucing
kecil dan bulat, karakteristik
mamalia yang biasanya membedakan
mereka dari sel-sel oval vertebrata yang
lebih rendah. Hati terdapat selengkapnya empat bilik, seperti
pada merpati, namun pembuluh darah utama, aorta,
yang timbul dari ventrikel kiri, hanya memiliki lengkungan kiri. Lengkungan yang
tepat direpresentasikan pada kucing dengan innominate arteri,
yang merupakan batang umum hak karotis
dan subklavia arteri.
Ada sebuah sistem portal hati, tetapi sistem portal ginjal
kurang. Limpa memanjang,
organ gelap kemerahan
di sisi kiri belakang perut, menghasilkan limfosit
(sel darah putih) dan membantu dalam menghilangkan eritrosit tua (Boolootian, 1979).
Sistem
limfatik penting dalam kucing dan jenis mamalia yang lain. Karena tekanan
darah, beberapa bagian fluida dari darah (bersama dengan sel darah putih
tertentu) keluar melalui dinding kapiler ke dalam ruang di
antara jaringan dan dikumpulkan ke dalam pembuluh getah bening. Pembuluh ini melewati kelenjar getah bening dan membuang ke pembuluh
darah besar di pangkal leher (Boolootian, 1979).
2.4.5.SISTEM RESPIRASI
Kucing dan semua jenis mamalia lain
bernafas dengan paru-paru. Udara dibawa kedalam paru-paru dengan pembesaran
rongga dad, yang dilakukan oleh
otot-otot extracostal dengan menarik ke depan dan memisahkan
tulang rusuk, dan dengan diafragma. Diafragma biasanya
melengkung ke depan, ketika berkontraksi, dia
merata, memperbesar rongga dada (Boolootian, 1979).
Glotis membuka ke laring, dimana
trakea atau tenggorokan muncul. Trakea dibuat
terbuka oleh cincin tulang rawan yang tidak lengkap, yang terbagi menjadi dua bronkus,
satu menuju ke masing-masing
paru-paru. Distribusikan udara ini berlangsung melalui cabang-cabang
yang lebih kecil dan lebih kecil yang berakhir pada kantung
udara mikroskopis (alveoli) di paru-paru. Alveoli dikelilingi oleh jaringan pembuluh darah kapiler di mana pertukaran gas
karbon dioksida dan oksigen terjadi. Laring didukung
oleh sejumlah tulang rawan, dan di rongga yang
memperpanjang dua tali elastis, pita suara, yang menghasilkan suara (Boolootian, 1979).
2.4.6.SISTEM EKSKRESI
Urine disekresikan oleh dua ginjal
yang dibawa oleh dua tabung ramping (Ureter) kedalam sebuah dinding kantung
tipis yang berotot, kandung kemih dapat
dilembungkan. Pada dinding otot
interval, kandung kemih secara sukarela
dikontrak, memaksa urin keluar melalui
uretra. Pada organisme jantan, uretra
melewati penis (Boolootian, 1979).
2.4.7.SISTEM SYARAF
Kucing itu memiliki otak, saraf
kranial, saraf tulang belakang, dan sistem saraf otonom. Otak, seperti pada
mamalia lainnya berbeda dari vertebrata yang lebih rendah dalam ukuran besar
belahan otak dan otak kecil. Belahan otak yang sedikit ditandai oleh depresi
atau sulci, yang membagi permukaan ke dalam lobus atau convolutions tidak ada
dalam merpati. Lobus penciuman sangat besar dan klub-berbentuk. Seluruh
permukaan otak kecil dilemparkan ke dalam berbagai lipatan. Ada 12 pasang saraf
kranial dari otak, dari kabel saraf sepasang saraf tulang belakang muncul
antara vertebra berturut-turut (Boolootian, 1979).
Organ bau, rasa, penglihatan, dan
pendengaran yang sangat mirip dengan manusia baik lokasi maupun fungsi. Mata
kucing memiliki pupil yang bervariasi dalam ukuran dan bentuk, tergantung pada
jumlah cahaya di iris. Kilau metalik yang membuat mata kucing bersinar di malam
hari adalah karena kristal memantulkan cahaya di bagian dari mata yaitu tapetum
ludicum (Boolootian, 1979).
Telinga luar yang besar mengumpulkan
gelombang suara yang dipancarkan telinga tengah (sebagai getaran dari membran
timpani atau gendang telinga) melalui tiga tulang pendengaran (maleus, inkus,
dan stapes) ke telinga bagian dalam. Koklea bagian dalam telinga adalah spiral
melingkar, tidak hanya melengkung, seperti pada merpati. Rongga hidung besar,
menunjukkan indra penciuman sangat berkembang, yang juga dibuktikan oleh lampu
penciuman besar (Boolootian, 1979).
Sistem saraf pada mamals berkembang
lebih kompleks dari pada vertebrata lain. Belahan cerebrum (otak besar) berasal
dari terensefalon, ada lekukan dan tonjolan dipermukaannya sehingga ada ridge
atau gyri dan depresi atau sulci. Lapisan luar (korteks) cerebrum penyusunnya
sebagian besar berupa sel saraf, sehingga tampak berwarna abu-abu. Belahan
petak besar sebelah kiri dan kanan digabungkan satu dengan yang lain oleh
komisura putih disebut carpus callosum. Lobus olfaktori pada mamal, relatif
lebih kecil bila dibanding dengan vertebrata yang lebih rendah (Sukiya, 2005).
Fungsi dari otak tengah mamal kurang
begitu penting bila dibanding vertebrata yang lebih rendah, sehingga yang lebih
berperan adalah cereblum. Otak tengah dibagi menjadi 4 bagian disebut korpora
quadrigemina. Dua lobus superior berhubungan dengan penglihatan dan 2 lobus
interior berhubungan dengan pendengaran . cerebellum sangat baik
perkembangannya pada mamal sebagai pusat kontrol gerakan tubuh. Persarafan
cerebellum mamal sebagai pusat kontrol gerakan tubuh. Persarafan cerebellum
mamal merupakan struktur khusus dinamakan pons. Ada indikasi munculnya pons
pada burung. Pons pada mamal merupakan ciri yang mencolok bila dilihat dari
ventral metencefalon (Sukiya, 2005).
2.4.8.SISTEM REPRODUKSI
Perkembangbiakkan
pada kucing hanya terjadi melalui proses seksual. Yang dimaksud pembiakan
seksual adalah bertemunya dua sel yang disebut dengan proses pembuahan. Kehamilan pada kucing berkisar 63 hari. Anak
kucing terlahir buta dan tuli. Mata mereka baru terbuka pada usia 8-10 hari.
Anak kucing akan disapih oleh induknya pada usia 6-7 minggu dan kematangan
seksual dicapai pada umur 10-15 bulan. Kucing dapat mengandung 4 janin
sekaligus karena rahimnya memiliki bentuk yang khusus dengan 4 bagian yang
berbeda (Boolootian, 1979).
Pada
kucing jantan terdapat dua testis yang berada pada kantong yang dibungkus oleh
kulit yang disebut skrotum. Keduanya terletak disebelah organ kopulasi yaitu
penis. Sperma berjalan dari masing-masing testis kedalam tabung kecil yang
melilit disebut epididimis. Sperma kemudian masuk kedalam saluran sperma atau
vas deverens yang membawa kedalam rongga perut dan terbuka kedalam uretra dan
ditransfer ke betina oleh penis. Didasar uretra adalah kelenjar prostate,
disepanjang uretra terdapat sepasang kelenjar boulbouretral (cowper). Sekresi
dari kelenjar-kelenjar ini adalah untuk ditambahkan ke spermatozoa, membuat
subtrat semen lebih cair dan menetralisi keasaman hasil dari lintasan urin pada
uretra (Boolootian, 1979).
Saluran-saluran kelamin berpangkal
pada testis dan menyambung ke uretra yang kemudian menjadi bagian dari penis
dan merupakan jalan bersama spermatozoa dengan urine serta sekresi
kelenjar-kelenjar kelamin. Kelenjar-kelenjar kelamin terletak pada
atau disekitar saluran-saluran kelamin dan bermuara ke dalam
uretra. Sistem reproduksi pada anjing dan kucing secara anatomik berhubungan
dengan saluran pengeluaran urin yang terdiri dari ginjal dan vesika
urinaria, serta saluran-salurannya, sehingga seluruh sistem ini disebut
traktus urogenitalis (Brotowijoyo, 1989).
Spermatikus (spermatic cord),
yang terletak di bagian leher skrotum dan terdiri atas arteri
spermatik dalam yang berkelok-kelok di bagian atas testis, vena
spermatik dalam yang muncul dari plexus pampiniformis, merupakan anyaman di
seke liling arteri spermatik. Plexus pampiniformis membentuk
bundelan spermatic cord dan muncul dari beberapa vena yang
meninggalkan kepala testis. Bagian lain dari funikulus spermatikus
adalah saraf otonomik dari ginjal dan plexus mesenteric dari
belakang, pembuluh limfe dan otot kremaster dalam yang
membungkus bagian-bagian tersebut di atas. Semua komponen teresbut
terdapat di dalam lapisan viseral tunika vaginalis sedang duktus deferens lewat
sendiri di tengah-tengah mesorchium (Jasin, 1984).
Sistem reproduksi pada betina terdiri atas
ovarium, saluran kelamin dan alat penggantungnya. Saluran kelamin
terdiri dari: tuba fallopii (oviduk), tanduk rahim (kornua
uteri), badan rahim (korpus uteri), leher rahim (servik
uteri), vagina dan vulva. Sistem reproduksi pada betina tidak hanya menerima
sel-sel telur yang diovulasikan oleh ovarium dan membawa sel-sel telur tersebut ke tempat
implantasi yaitu rahim, tetapi juga menerima sperma dan
membawanya ke tempat fertilisasi yaitu tuba fallopii (Jasin, 1984).
Ovarium dan bagian saluran kelamin dari sistem
reproduksi tidak berhubungan satu dengan yang lain dan melekat pada
dinding tubuh dipertautkan oleh alat penggantungnya. Ovarium menerima
suplai darah dan suplai saraf melalui hilus yang juga melekat pada
uterus. Tuba fallopii berada di dalam lipatan mesosalping, sedangkan
mesosalping melekat pada ligamen ovarium. Ligamen ini
melanjutkan diri ke ligamen inguinal, yang homolog dengan gubernakulum
testis. Bagian lain ligamen ini membentuk ligamen bulat
pada uterus yang kemudian melebarkan diri dari uterus ke daerah
inguinal (Jasin, 1984).
2.5.CIRI-CIRI LAIN KUCING
2.5.1.RAMBUT
Rambut
yang membedakan mamalia dari semua hewan lain, seperti bulu, yang merupakan
modifikasi dari sisik horny, merupakan elemen struktur baru kulit. Fungsi
rambut dan bulu mirip yaitu keduanya sebagai alat isolasi. Ketika rambut
terlepas maka rambut baru biasanya muncul untuk menggantikan. Sekresi dari
kelenjar sebaceous penghasil minyak menjaga rambut agar tetap mengkilap. Dua
jenis rambut adalah rambut panjang penjaga, yang kuat dan dapat berbulu oleh otot-otot
kulit yang mendasarinya, dan rambut berbulu yaitu rambut pendek dan berada di
bawah (Boolootian, 1979).
2.5.2. CAKAR DAN KUKU
Cakar
dan kuku adalah modifikasi dari penutup terangsang pada permukaan dorsal ujung
distal digit. Ketika di tanah, kaki terletak sebagian atau sepenuhnya pada
bantalan digital. Papilla dermal terjadi pada bantalan digital, sering
membentuk pegunungan konsentris seperti yang sidik jari pada manusia (Boolootian, 1979).
2.5.3.KELENJAR KULIT
Mamals memiliki lebih banyak
kelenjar daripada reptil atau burung, ini adalah untuk bagian yang paling
sebaceous dan kelenjar keringat, atau modifikasi darinya. Kelenjar keringat
mengeluarkan cairan yang menguap, sehingga mendinginkan kulit dan mengatur suhu
tubuh. Pada karnivora kelenjar keringat umumnya jauh berkurang jumlahnya.
Modifikasi dari kelenjar keringat umumnya jauh berkurang jumlahnya. Modifikasi
dari kelenjar keringat termasuk kelenjar lakrimal, yang menjaga bola mata lembab,
kelenjar bau, dan kelenjar susu (Boolootian, 1979).
2.5.4.GIGI
Gigi
pada mamalia dimanfaatkan dalam mengklasifikasi dan juga indikasi kebiasaan
makan. Selain itu juga digunakan untuk pertahanan diri. Gigi tersusun atas lapisan
luar yang sangat khusus dan dan tipis tetapi keras disebut enamel (email) dan
yang tampak lebih tebal tetapi lapisannya lebih lembut disebut dentine, serta
lubang gigi yang berisi pasta padat dimana saraf dan pembuluh darah kapiler
berada yang merupakan bagian terbesar pada gigi., dan cement biasanya mentupi
bagian gigi yang tertanam pada jaringan yang berada pada rahang. Pusat rongga
pulpa pada gigi mengandung saraf, pembuluh darah, dan jaringan penghubung. Ada
empat macam gigi pada masing-masing rahang. Gigi seri untuk memotong, gigi
taring untuk menyobek, premolar untuk mengunyah pada bagian anterior dan molar/
geraham untuk mengunyah pada bagian posterior (Boolootian, 1979).
Sebagian
besar mamals adalah difiodont artinya mempunyai 2 kelompok gigi yaitu gigi susu
dan gigi permanen, sedangkan gigi verterata tingkat rendah berganti selama
proses hidupnya. Kelompok gigi pertama pada gigi difiodont adalah sebagai
deciduous atau lacteal dentition atau disebut gigi susu. Kelompok gigi kedua
adalah gigi permanen sebagai penggangti gigi susu setelah tanggal, dan gigi ini
tidak akan tumbuh lagi apabila tanggal. Beberapa spesies, gigi susu hanya ada
pada kehidupan embrionik atau ada pada masa awal kelahiran. Gigi susu ini
rontok hanya berlangsung beberapa hari atau beberapa minggu setelah kelahiran,
sedangkan ada sebagian lainnya terjadii dalam waktu yang relatif lama selama
hidupnya dan ada gigi susu yang permanen. Kadang-kadang gigi susu sangat
spesifik misalnya pada kelalawar, gigi kecil ini berkurva seperti membentuk
kait yang digunakan untuk menempelkan diri pada nipple induknya (Sukiya, 2005).
2.5.5.POSTUR KAKI
Manusia telah memiliki
postur kaki yang Plantigrade, yakni satu-satunya terletak di atas tanah,
dan keduanya yakni pergelangan tangan atau pergelangan kaki dinaikkan di atas
tanah. Dalam postur digitigrade, seperti yang terlihat pada kucing, hewan
berjalan di atas angka mereka dengan tulang-tulang pergelangan tangan dan
pergelangan kaki dan ujung atas dari telapak tangan dan telapak dinaikkan di
atas tanah. Postur Unguligrade adalah karakteristik dari kuda (Boolootian, 1979).
2.6.PERANAN KARNIVORA DALAM EKOSISTEM
Kucing merupakan salah satu predator terhebat di
dunia karena ini dapat membunuh atau memakan beberapa ribu spesies. Kucing
besar biasanya kurang dari 100, tetapi karena ukurannya yang kecil, kucing
tidak begitu bahaya bagi manusia sehingga dapat dijadikan kucing peliharaan.
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil diskusi yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Mamalia
merupakan hewan vertebrata yang muncul pada zaman mesosoikum dan saat ini
mendiami seluruh relung muka bumi mulai dari daratan, lautan, sepanjang pantai,
danau, sungai, bawah tanah, pohon dan bahkan di udara yang tersebar mulai dari
daerah kutub sampai daerah tropis. Mamalia memiliki ciri khusus yakni ada
glandula mamae yang ada dibagian dada yang berfungsi mensekresikan susu untuk
memberi nutrisi pada anaknya. Karnivora merupakan sebutan untuk hewan pemakan
daging, biasanya ia juga merupakan pemakan serangga. Karnivora mengalami
adaptasi fisik sesuai dengan cara makannya, ia memiliki gigi yang bertaring
yang digunakan untuk mencabik mangsanya, serta memiliki kuku yang kuat dan
tajam untuk mencengkeram mangsanya.
2.
Klasifikasi
kucing (Felis silvestris catus)
yakni ia berasal dari Kingdom Animalia, Filum Chordata, Kelas Mamalia, Ordo Karnivora, Filum Felidae, Genus Felis, Spesies Felis silvestris catus.
3. Morfologi Kucing (Felis silvestris catus) 2 bola mata, gigi yang terletak pada kedua
rahang, memiliki tulang tempurung kepala, punggung dan ekor yang panjang yang
dapat di gerak-gerakkan, memiliki 4 anggota kaki dengan telapak dan pada betina
nampak puting susu, memiliki kelopak mata ketiga yang disebut membrana niktitans. Kelopak ketiga ini terdiri dari
suatu lapisan tipis yang dapat menutupi mata dan nampak ketika mata kucing
terbuka. Daun telinga kucing tegak. Kucing memiliki banyak warna dan macam
pola. Anatomi dari kucing meliputi Skeleton, Sistem Otot, Sistem Pencernaan,
Sistem Peredaran Darah, Sistem Respirasi, Sistem Ekskresi, dan Sistem
Reproduksi.
4. Peranan
kucing dalam ekosistem adalah sebagai
predator terhebat di dunia karena ini dapat membunuh atau memakan beberapa ribu
spesies. Kucing besar biasanya kurang dari 100, tetapi karena ukurannya yang
kecil, kucing tidak begitu bahaya bagi manusia sehingga dapat dijadikan kucing
peliharaan.
3.2.SARAN
Pembahasan mengenai
materi alangkah lebih baik jika ditambahkan lagi beberapa literatur lain
seperti jurnal atau buku-buku teks supaya menjadi lebih lengkap dan sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2013, April). Pengertian
Karnivora Cara Adaptasi Karnivora. Retrieved Maret 23, 2014, from
Pengertian: http://smakita.com/2013/04/pengertian-adaptasi-karnivora.html
Boolootian, R. A. (1979). ZOOLOGY: An Introduction to
The Study of Animals. New York: Macmillan Publishing Co., Inc.
Brotowijoyo, M. D. (1989). Zoolgy Dasar. Jakarta:
Erlangga.
Jasin, M. (1984). Sitematika Hewan Vertebrata dan
Avertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya Surabaya.
Rifai, M. A. (2004). Kamus Biologi. Jakarta: Balai
Pustaka.
Sukiya. (2005). Biologi Vertebrata. Malang: UM
Press.
Sunquist, Mel, & Fiona. (2002). Wild Cats of The
World. Chicago: University of Chicago Press.
www.pengertianahli.com. (2013, November). Pengertian
Ahli. Retrieved Maret 23, 2014, from Pengertian Herbivora, Karnivora, dan
Omnivora:
http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-herbivora-karnivora-omnivora.html
No comments:
Post a Comment